PidatoTema Qurban dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha. Bagi kalian para siswa atau siapa saja yang kebetulan sedang mencari contoh pidato yang bertemakan Kurban. dibawah ini ada contoh pidato singkat tentang qurban yang bertepatan dengan penyelenggaraan ibadah haji pada hari raya Idul Adha Assalamualaikum warahmatullahi RumusIbadah Mahdhah adalah = ”KA + SS” (Karena Al-lah + Sesuai Syariat) 2. Ibadah Ghairu Mahdah Ibadah ghairu mahdhah atau umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah. misalnya ibadaha ghairu mahdhah ialah belajar, dzikir, dakwah, tolong menolong dan lain sebagai-nya. Prinsip-prinsip dalam ibadah ini, ada 4, antara lain: Sepertimembaca Alquran, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, dan lain sebagainya. 3. Ibadah Amaliyyah Maksud dari ibadah amaliyyah adalah setiap ibadah yang dilakukan oleh aktivitas anggota tubuh. Seperti gerakan dalam sholat, melakukan puasa, haji, dan lain sebagainya. 4. Ibadah Maaliyyah Melakukanupacara ibadah haji berarti harus datang ke tempat Ka'bah di Mekkah untuk menyembah Allah secara langsung. Padanya ada tanda-tanda yang nyata (di antaranya) maqam Ibrahim dan barang siapa memasukinya, maka amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia karena Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke A Perkenalan Islam dengan budaya Yunani dan Romawi. B. Kuatnya armada laut bani Umayyah. C. Semakin terlatihnya tentara khalifah Islam. D. Kemampuan ulama dalam membimbing umat. E. Khalifah kurang mendorong semangat belajar. Jawaban: A. Lanjut ke soal essay nomor 41-45 => Contoh Soal USBN PAI SMA Kurikulum 2006 Beserta Jawabannya ~ Part-5. C Dasar Kaidah. 1. Al-Qur’an. Qoidah Al umuru bi maqoshidiha terbangun dari pesan terdalam dalam surat AL Bayyinah (5) tentang keharusan melakukan niat dalam ibadah. وما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين. “Mereka (orang-orang kafir)tidak diperintahkan kecuali untuik beribadahkepada Allah, seraya SyaratWajib Haji, Rukun, Jenis dan Tata Cara. Syarat Wajib Haji, Rukun, Jenis dan Tata Cara – Haji merupakan rukun Islam yang ke lima. Rasanya tidak sempurna jika rukun Islam yang satu ini jika tidak dipenuhi. Namun, tidak semua orang bisa melaksanakan ibadah haji. Hanya bagi orang-orang yang mampu, baik materi maupun fisik. Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS rangkaian ritual dalam ibadah haji. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. fzcGX. Ritual dikenal dengan istilah “ritus”, dalam bahasa Inggris “rites”, yang berarti segala yang dihubungkan dengan tindakan atau upacara keagamaan. Ritus ini dilakukan untuk mendapatkan berkah atau rezeki yang banyak dari suatu pekerjaan, ada untuk menolak bahaya yang telah atau yang akan datang, ada ritual untuk mengobati penyakit, ada upacara karena perubahan atau siklus dalam kehidupan manusia, seperti pernikahan, kehamilan, kelahiran dan sebagainya, ada pula upacara menjelang puasa di bulan Upacara ritual ini dimaksudkan untuk mengontrol, dengan konservatif, perilaku, keadaan hati, perasaan, dan nilai-nilai dalam kelompok secara keseluruhan. 35 Harun Hadiwijono, Iman Kristen, Gunung Mulia, Jakarta, 1995, hlm. 479-480 36 Bustanuddin Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm. 96-97 Upacara ritual dianggap memuat perubahan keadaan yang mendasar pada manusia, alam dan mengangkat pengalaman baru, yakni pengalaman religi akan yang Ilahi. Suatu perubahan yang dapat memulihkan keseimbangan, melestarikan sistem tradisi dalam kehidupan. Simbol-simbol ritual tidak hanya menunjuk pada individu, kesejahteraan masyarakat, namun juga keberadaan religiusnya. Secara sosial, upacara itu berfungsi untuk menandai, sekaligus berfungsi untuk mengontrol perilaku, perasaan, dan nilai-nilai dalam kelompok secara keseluruhan agar seseorang mempunyai tanggung jawab secara individual, baik dirinya sendiri sebagai individu maupun masyarakat dan secara religius, menampilkan tanggung jawab setiap manusia untuk melestarikan tradisi “Upacara ritual atau ritus dalam agama biasa dikenal dengan ibadah, kebaktian, berdoa, atau sembahyang. Setiap agama mengajarkan berbagai macam ibadah. Kecenderungan agama mengajarkan banyak ibadah dalam kehidupan sehari-hari supaya manusia tidak terlepas dari kontak dengan Tuhannya. Bahkan dalam Islam mengajarkan semua aktivitas manusia hendaknya dijadikan ibadah kepada Allah SWT. seperti yang terdapat dalam Surat Al-Dzariyat ayat 55-56 .َنْوُدُبْعَ يِل َّلاِا َسْنِلإاَو َّنِلجا ُتْقَلَخ اَمَو .َْيِْنِمْؤُمْلا ُعَفْ نَ ت َرْكِّذلا َّنِاَف ْرِّكَذَو ةيرذلا55 -56 “Dan tetaplah memberi peringatan, Karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. 38 37 Mariasusai Dhavamony, Fenomenologi Agama, Kanisius, Yogyakarta, 1995, hlm. 174-183 38 Yayasan Penyelenggara dan Penterjemah dan Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Pemahaman tentang ibadah agama Katholik itu sendiri berasal dari Alkitab. Ibadah agama Katholik adalah suatu kegiatan khusus atau gaya hidup penganut suatu agama yang dilakukan untuk menyembah Tuhan. Ibadah adalah hal yang sangat umum dan sangat berkaitan erat dengan hidup sehari-hari. Ibadah juga memiliki makna yang sangat luas mengingat bahwa setiap bangsa, suku bangsa, dan agama-agama yang ada mempunyai ritual yang berbeda-beda dalam beribadah. Misalnya dalam agama Katholik, umat Katholik berbondong-bondong pergi ke Gereja pada setiap hari Minggu, bernyanyi, berdoa dan lain-lain. Nilai dari sebuah ibadah terletak pada ritual, antara lain rutinitas dari orang-orang yang melakukan ibadah; kehadiran seseorang dalam ibadah dan kehadiran tersebut mampu merealisasikan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari; ibadah menjadi bagian hidup yang utuh dari iman dan tidak Unsur-unsur ibadah umat Katholik secara ringkas akan diuraikan sebagai berikut a. Votum dan salam Dalam ibadah agama Katholik, votum dan salam memuat rumusan ucapan yang di ambil dari Alkitab, misalnya Mazmur 1466 “Dia yang menjadikan langit dan bumi” ataupun di ambil dari ucapan Paulus, misalnya yang terdapat dalam 1Tesalonika 11 “Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.” b. Nash pembimbing. Dalam ibadah, wajib menggunakan nash pembimbing, unsur peribadatan ini juga diambil dari Alkitab sesuai dengan fungsinya, maka nash 39 pembimbing dipilih berdasarkan tema atau isi bagian Alkitab yang dipilih untuk hari itu. c. Hukum Tuhan. Ada beberapa ayat yang sering dipilih dari Alkitab, yaitu Keluaran 201-17 dan di dalam Perjanjian Baru, ayat yang dipilih Markus 12 29-31 d. Pengakuan dosa dan berita anugerah. Unsur pengakuan dosa dan berita anugerah Tuhan adalah unsur-unsur yang selalu berdampingan untuk merefleksikan pengampunan Tuhan yang dialami oleh orang-orang dengan kesungguhan dan rendah hati mengaku dosanya dan memohon pengampunan kepada Tuhan. Ucapan pengakuan dosa bisa dibaca sendiri oleh pemimpin ibadah atau berbalas-balasan dengan jemaat, dan bisa diucapkan dengan nyaring atau setengah suara. Unsur berita anugerah diambil dari Matius 11 28 “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” e. Berkat rasuli. Berkat rasuli sebagai unsur liturgi yang terakhir, rumusan berkat berupa ucapan salam dan berkat yang Paulus ucapkan di dalam surat-suratnya. Didahului oleh ucapan “Terimalah berkat Tuhan” dan diakhiri dengan Roma 16 24 “Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian. Amin.” 40 Biasanya ibadah umat Katholik lebih didominasi oleh pujian dan penyembahan kepada Tuhan Yang maha Besar, serta diiringi dengan kebaktian-kebaktian guna meningkatkan kualitas rohani umat Herlianto menyebutkan ibadah umat Katholik dengan berbagai macam istilah kumpulan, 40 Weinata Sairin, Persebaran Firman di Sepanjang Zaman, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1994, hlm. 108-109 41 pertemuan, ibadah. Istilah resmi dalam literatur theologis ialah “liturgia” yaitu pelayanan untuk kepentingan persekutuan. Perjanjian Baru juga menggunakan istilah liturgia, tetapi dalam arti yang luas yaitu ibadah dalam Bait Allah 28, persembahan jemaat, juga diartikan pelayanan Lebih daripada itu dalam ibadah, terjadi dialog antara Tuhan dan jemaat sebagai umatNya. Tuhan berfirman, memberi, mengampuni dosa-dosa manusia, menjawab ucapan syukur dari jemaat, sedangkan jemaat hanya bisa menerima, mengucap syukur, serta memuji nama-Nya, dan lain-lain. Ibadah umat Katholik selalu diadakan pada hari Minggu, atau disebut dengan hari Tuhan, hari kebangkitan Yesus, hari kemenangan. Ibadah umat Katholik merupakan suatu peristiwa kristologis yang menunjuk kepada Sabat 42 yang bisa membukakan mata batin umat Katholik terhadap kehidupan. Sebab umat Katholik beribadah untuk tidak melakukan perbuatan dosa, kesalahan, dan terutama pemberitaan anugerah, memberikan keberanian dan kekuatan kepada umat Katholik untuk terus hidup. Ibadah yang dilakukan oleh umat Katholik, antara lain doa, pengucapan syukur, pengakuan iman, nyanyian, dan puji-pujian. Umat Katholik merealiasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ibadah tersebut dimulai dari hari Senin sampai Sabtu. Ibadah bukanlah tertuju kepada manusia tetapi kepada Tuhan sebagai Pencipta dan Pemelihara. Lahirnya ibadah didasarkan kepada perintah Tuhan kemudian datang kepadaNya dan bertobat .43 Gambaran ekspresi ibadah dalam agama Katholik dibagi menjadi lima, yakni 1. Proclamation pemberitaan/pernyataan, pemberitaan firman bersifat positif, jelas, dan menarik. Pemberitaan firman banyak dinyanyikan oleh umat dalam 42 Sabat adalah hari ke tujuh, hari istirahat untuk orang Israel dan jatuh pada hari sabtu 43 Abineno, Pokok-Pokok Penting dari Iman Kristen, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993, hlm. 213-215 kebaktian. Jadi firman Tuhan langsung ditujukan kepada manusia melalui pujian. 2. Adoration pengagungan ditujukan untuk Tuhan sepenuhnya. Terdiri atas praise pujian “Allah yang kita sembah, perbuatan-Nya besar”, worship penyembahan “Yesus disanjung, Yesus kami puja”. Dasarnya karena Dia adalah Tuhan Yang Maha Besar dan layak Perlu disadari bahwasanya pujian ini hanya diberikan kepada Tuhan karena keagungan dan kebaikan Tuhan. Keagungan dan kebaikan Tuhan harus dihayati, direnungkan, dipelajari, dan terutama dirayakan dalam ibadah yang secara spontan mengungkapkan rasa kagum dan syukur terhadap keindahan ciptaan dan keindahan alam. Rasa kagum itu berhubungan dengan kepekaan akan keindahan alam untuk melihat karya Tuhan dalam peristiwa penyelamatan, maka dari pada itu diperlukan mata iman. Penglihatan iman itu hanya dalam diri para “Oh Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya namaMu di singgasana bumi, Engkau yang mengatur keagungan di antara surga-surga” Mazmur 846 Pujian tersebut merupakan pujian kepada Tuhan yang telah memberikan tanggung jawab dan martabat kepada manusia atas bumi dan langit untuk mengaturnya agar lebih indah dan 44 Http 18 Desember 2007 45 Wim Van Der Weiden, Mazmur Dalam Ibadat Harian, Kanisius, Yogyakarta, 1991, hlm. 38-41 46 Erich Fromm. Manusia Menjadi Tuhan, Jalasutra, Yogyakarta, 2003, hlm. 288 47 A. S. Hadiwiyata terj dan Lembaga Biblika Indonesia, Tafsir Al-Kitab Perjanjian Lama, Kanisius, Yogyakarta, 2002, 3. Thanks Giving Ucapan syukur kepada Tuhan sepenuhnya karena Dia telah melakukan perbuatan dan pemberkatan bagi umat Katholik, “Kami naikkan syukur, terima kasih oh Tuhanku”. 4. Lamentation Ratapan/keluhan/permohonan. Nyanyian dukacita ini menguraikan tentang keruntuhan rumah Tuhan dan Yerusalem. Tangisan berhubungan dengan pekerjaan Tuhan, do’a, bagi orang lain, dunia, masyarakat, seperti dalam Kitab Ratapan Yesemia, tangisan Yesus untuk Yerusalem “Nyatakan kasihmu di tengah kami . . . . kasih yang menangisi bangsa ini . . . 5. Battle Song Nyanyian perang, nyanyian ini sifatnya menyerang, guna menaklukkan setan, menjauhkan dari belenggu iblis. Nyanyian ini bersifat cepat, semangat ”Dalam nama Yesus ada kemenangan”.48 Ibadah dalam Alkitab memberi tempat bagi umat Katholik agar umat selalu disaksikan, agar terus diperkenalkan, diserap, dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh eksistensi kehidupan dan waktu kehidupan umat menjadi persembahan untuk Tuhan. Ibadah harus menjadi bagian dari iman. Hal ini menyadarkan bahwa menyembah Tuhan adalah tujuan keberadaan umat Katholik yang sesungguhnya, datang dan berasal dari Tuhan. Karena manusia diciptakan dan ditebus untuk mengamalkan perbuatan-perbuatan Tuhan yang Ritual terbentuk seiring dengan perjalanan sejarah dan mempunyai aneka ciri kebudayaan dari umat yang mewujudkannya. Sebagai contoh roti dan anggur yang dipakai dalam Ekaristi atau Perjamuan 48 Http 18 Desember 2007 49 Tom Kraeuter, Kunci Keberhasilan Pemimpin Pujian dan Musik, Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 2005, hlm. 21-22 50 Aneka ragam ritual pada umumnya ditemukan pada liturgi dalam agama Katholik, antara lain pemujaan patung, simbol-simbol, pemakaian dupa, sesaji makanan dan sebagainya, ritus-ritus pengakuan dosa yang penuh penyesalan, doa perorangan atau doa bersama, nyanyian atau himne puji-pujian, membaca atau menyanyikan Alkitab, ritus-ritus pemberkatan, siklus tahunan, hari-hari dan musim-musim suci, drama suci dalam kesempatan tertentu, ritus inisiasi penerimaan, ritus pentahbisan, ritus-ritus yang berkaitan dengan kematian dan rutinitas kehidupan. Masing-masing ritus masih dilakukan oleh umat beragama dan masyarakat primitif dari dahulu hingga sekarang dan yang akan datang .51 Umat Katholik memakai tahun ibadah, disamping tahun masehi. Dalam tahun liturgi, umat Katholik memperingati karya keselamatan Yesus dengan perayaan-perayaan suci pada hari-hari tertentu sepanjang tahun. Selama peredaran tahun liturgi, Gereja memaparkan seluruh misteri Yesus, mulai dari misteri penjelmaan dan kelahiran sampai dengan kenaikan Yesus ke surga, dan kedatangan Roh Kudus serta pengharapan akan kedatangan Yesus kembali. Bila dilihat dari bentuk ibadahnya, sebagai berikut 1 Perayaan/ibadah sakramental. a. Hari Raya, seperti hari raya Natal, penampakan Tuhan atau Epifani, Paskah, Kenaikan Yesus Kristus ke Surga, Tri Tunggal Maha Kudus, kabar sukacita, Semua Orang Kudus, Santa Perawan Wanita Di kandung tanpa Dosa, dan lain-lain. b. Pesta, seperti membaptisan Tuhan, bertaubatnya Santa Paulus, Yesus dipersembahkan di Kanisah, Maria mengunjungi Elisabet, para Malaikat Agung Mikael, dan Rafaiel, pemberkatan basili lateran. 51 Dale Cannon, Enam Cara Beragama, terj. Djam’annuri dan Sahiron, Ditperta Depag RI. dan CIDA-MC Gill, Jakarta, 2002, hlm. 465 c. Peringatan wajib, seperti peringatan para malaikat pelindung, Maria dipersembahkan kepada Allah, Santo Thomas Aquino, Santo Iqnatius Loyola, Santo Fransiskus Asisi, Santa Teresia dari Avila. d. Peringatan Fakultif. Peringatan yang tidak diwajibkan secara umum atau dirayakan pada wilayah atau kelompok tertentu, seperti peringatan Santa Angela Merici, Santa Hilarius, Santa Raimundus dari 2 Ibadah Sabda, bacaan diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian 3 Ibadah Harian Ibadah yang secara resmi diterapkan sehari-hari oleh Gereja, dimana tidak hanya kaum rohaniawan dan rohaniawati, kaum awam juga ikut serta dalam ibadah pagi atau ibadah sore. Secara garis besar, susunan atau struktur ibadah harian seperti dibawah ini  Pembukaan  Madah Hymus  Bacaan singkat  Lagu singkat  Kidung Zakaria, Maria, Simeon  Do’a permohonan  Doa Bapa kami  Doa penutup54 4 Ibadah Praliturgis atau ibadah devosional, seperti novena dan doa rosario55 Pada prinsipnya dengan adanya Liturgi, umat Katholik tidak akan mengalami kesulitan dalam beribadah, justru sebaliknya dapat membantu 52 Ibid., hlm. 135 53 Ibid., hlm. 71, 145. 54 Ibid., hlm. 134, 138 55 umat Katholik lebih terfokus dan lebih efektif. Bila terjadi ketidaksesuaian dengan harapan dan Liturgi, pihak gereja akan bertanggung jawab khususnya dalam bidang liturgi. Umat Katholik mengenang kebangkitan Tuhan Yesus sekali dalam sepekan, yaitu pada hari Minggu. Sekali dalam setahun kebangkitan Tuhan bersama sengsaranya itu dirayakan dalam perayaan Paskah. Perayaan paskah adalah hari raya yang paling agung bagi umat Katholik. Demikian pula setiap tahun umat Kristen merayakan hari-hari raya, seperti Natal, Kenaikan Yesus ke Hari Minggu adalah hari wajib bagi umat Katholik untuk berkumpul, terutama bagi orang yang telah berumur 7 tahun ke atas. Pada hari Minggu, umat Katholik mendengarkan kabar gembira Yesus dengan hormat dan khidmat. Barang siapa yang datang terlambat atau mengganggu jalannya ibadah, maka ia berdosa. Umat Katholik harus mengikuti perayaan secara langsung, tidak boleh dengan mendengar radio atau televisi. Hari minggu itu umat Katholik merayakan Ekaristi pemberian syukur, dimana tubuh dan darah Kristus dalam bentuk roti dan anggur, sebagai kelanjutan korban salib misa kudus.57 Jadi, hari minggu adalah hari puncak ibadah, di mana umat Katholik mempersembahkan puji syukurnya, menerima rahmat, kegembiraan dan kekuatan dari Tuhan untuk kehidupannya sehari-hari. Begitu pula dengan hari raya yang lain adalah hari keagamaan hari, yang merupakan hari untuk beristirahat, bukan hari kerja atau hari untuk bersenda gurau. Sejak abad tiga pertama umat Katholik dianjurkan untuk menyucikan hari, dalam kehidupan sehari-hari melalui ibadah. Ibadah yang dihubungkan dengan 56 F. Hartono SJ. op. cit., Kanisius, Yogyakarta, 2001, hlm. 177 57 waktu tertentu, antara lain pagi, siang, sore, sebelum tidur, dan satu ibadah, yaitu ibadah bacaan. Menurut tradisi seluruh Gereja, ibadat pagi dan ibadat sore merupakan dua sendi ibadat harian yang harus dipandang dan dirayakan sebagai dua ibadat yang utama. Kedua ibadat ini merupakan inti dan bagian terpenting dari seluruh ibadat harian karena merangkum seluruh hari dari terbit matahari sampai terbenamnya matahari. Ibadah pagi, adalah gerakan yang pertama kali dilakukan oleh umat Katholik pada pagi hari. Ibadah pagi dimaksudkan supaya hati dan perbuatan disegarkan hanya untuk Tuhan. Hanya nama Tuhanlah yang selalu berada dalam pikiran umat Katholik, sebelum umat Katholik melakukan tugas-tugas. Ibadah pagi dengan sendirinya mengingatkan kepada umat Katholik akan karya keselamatan Tuhan. Oleh karena itu, pada saat ibadah pagi Tuhan menolong umatnya dan membebaskan dari ancaman maut karena umat Katholik percaya bahwa pagi hari Yesus bangkit dari alam maut. Ibadah sore, dirayakan untuk bersyukur atas anugerah yang telah diterima pada hari itu atau atas kebaikan yang telah diperbuat. Dalam rasa tenang dan puas telah menyelesaikan tugas harian, umat Katholik mendekatkan diri kepada Tuhan untuk menyatakan rasa syukur atas karunia dan kebaikan dalam dan melalui karya seseorang. Kerapkali para Bapa Gereja menghubungkan ibadah sore dengan kurban pujian sejati, yaitu kurban Yesus di tiang salib atau dengan perjamuan terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya. Ibadah pagi dan ibadah sore dilakukan secara bersama dan salah satu dihubungkan dengan Ekaristi harian yang dirayakan pada pagi hari atau pada waktu sore 58 Wim Van Der Weiden, Mazmur dalam Ibadat Harian, Kanisius, Yogyakarta, 1991, hlm. 26-28 Ibadah bacaan berasal dari ibadah pujian dan renungan. Maksud ibadah bacaan ialah memberikan kesempatan kepada umat Katholik, khususnya umat yang mengabdikan diri secara khusus kepada Tuhan, untuk merenungkan Kitab Suci. Pembagian bacaan kitab suci pada masa tertentu, yaitu Kitab Yesaya pada masa Advent, surat kepada orang Ibrani pada masa prapaska, Kitab Yeremia pada pekan suci,59 Kitab Yohanes pada masa Paskah. Bacaan Yohanes merupakan dari peristiwa Ritus Ekaristi berasal dari bahasa Yunani “Eucharistos”, yang berarti ucapan terima kasih atau ritus perjamuan suci merupakan pusat ibadah yang penting dalam kehidupan umat Katholik. Ritus ini dikenal dengan banyak nama Liturgi Suci, Misa, dan Jamuan Untuk mengikuti ritus Ekaristi secara lebih baik maka umat Katholik harus memperhatikan dengan seksama apa yang terjadi di altar. Sebelum Misa di mulai, altar harus sudah diatur seperti meja makan dengan taplak putih. Imam dan dibantu oleh pelayan misa putra altar menyediakan makanan dan minuman diatas altar. Makanan yang dipakai adalah roti tawar kecil-kecil berbentuk bundar, yang dinamakan “hosti”. Minuman yang dipakai adalah anggur yang dituangkan ke dalam Umat Katholik mempersembahkan roti dan anggur karena dalam roti terdapat unsur-unsur tanah, udara, air, dan api yang dipadukan melalui seni dan keahlian penabur biji, penuai, dan tukang roti. Sementara anggur adalah buah dan hasil pengorbanan kerja manusia. Dalam mempersembahkan benda-benda tersebut, umat Katholik bukan saja mempersembahkan hasil bumi, tetapi juga 59 Ibid., hlm. 29. 60 Hendra Igatius A. Samakud, hlm. 144. 61 Dale Cannon, Enam Cara Beragama, terj. Djam’annuri dan Sahiron, Ditperta Depag RI, CIDA, McGill-Project, Jakarta, 2002, hlm. 485 62 kehidupan spiritual, totalitas diri umat Katholik, intelektual, kekurangan-kekurangan jasmani dan lain-lain menjadi bagian dari Yesus Kristus. Perbuatan selanjutnya adalah penyampaian Terima Kasih Agung, Do’a Ekaristi, dan Misa. Do’a Ekaristi berawal dari sebuah perbuatan memuji yang mencapai puncak suci himne “suci, suci, suci, ketika kita menyatukan diri dalam keseluruhan penghuni surga”.63 Segala perbuatan dalam Ekaristi di atas dapat disimpulkan sebagai cerminan pola dari spiritualitas, persembahan, pemberkatan, potensi manusia hanya digunakan untuk hal-hal yang sesuai dengan tujuan penebusan, dan mengajarkan umat Katholik untuk saling berbagi, serta umat Katholik dipersiapkan untuk menerima kekuasaan Roh, dicurahkan dalam kesatuan dengan Yesus Kristus Selain Ritus Ekaristi, ada juga ritus-ritus lain yang utama, yang dianugerahkan bagi keselamatan umat Katholik, yaitu Pembaptisan. Ritus Ekaristi dan Pembaptisan melambangkan dan merealisasikan sebuah kehidupan yang suci dan memberi, kemudian disatukan dengan badan Yesus Kristus. Kelima ritus lainnya penguatan, pertobatan, perminyakan bagi orang meninggal, pentahbisan seorang imam, dan perkawinan dianggap sebagai ritus turunan dari ritus Ekaristi dan Pembaptisan tadi. Dari beberapa uraian tentang ritual atau ibadah tersebut dapat diketahui bahwa ritual memiliki hubungan yang erat dengan permasalahan, yaitu pujian, karena ritual atau ibadah sendiri berarti menyembah, memuji, memuliakan dan meninggikan Tuhan melalui Yesus. 63 40 Artikel ini berisi tentang 7 unsur ibadah Kristen menurut Alkitab dan maknanya. Ada banyak unsur ibadah Kristen menurut Alkitab. Namun ada tujuh yang paling penting. Unsur-unsur ibadah Kristen adalah liturgi atau tata ibadah/ritual ibadah, yang dijalankan oleh gereja Tuhan ketika mereka “bertemu” dengan Tuhan dalam setiap ibadah mereka. Unsur-unsur ibadah Kristen ini kemungkinan besar mengambil contoh dari ibadah orang Yahudi, dengan memasukkan konsep-konsep Kristen. Baca juga 7 Unsur Doa Kristen Menurut Alkitab Unsur-unsur ibadah Kristen tersebut tampaknya diambil dari ibadah di Bait Suci, tempat utama ibadah Yahudi setiap hari, dan dari ibadah di sinagoge, tempat ibadah orang Yahudi setiap hari Sabat, sekali seminggu. Kita dapat melihat kemiripan antara unsur-unsur utama ibadah Kristen di Alkitab Perjanjian Baru dengan unsur-unsur ibadah Yahudi di Bait Suci dan di sinagoge. Misalnya, pada zaman Perjanjian Baru, Bait Suci dipakai untuk memuji-muji Tuhan Matius 2115-16, mengajarkan firman Tuhan Lukas 246, berdoa Lukas 1810, dan memberi persembahan Lukas 211. Unsur-unsur ibadah inilah yang saat ini dipakai di sebagian besar gereja Kristen dalam liturgi ibadah mereka. Baca juga 10 Ciri Gereja Yang Ideal Menurut Alkitab Kendati demikian, terdapat banyak perbedaan di antara satu aliran gereja dengan aliran gereja lain, dalam hal urutan, makna, dan penekanan dari unsur-unsur ibadah tersebut. Hal ini terjadi karena Alkitab tidak mencatat unsur-unsur ibadah Kristen ini secara sistematis dan berurutan, baik berdasarkan urutan secara logis, maupun urutan berdasarkan kepentingan maknanya. Alkitab hanya mencatat unsur-unsur ibadah Kristen tersebut secara acak. Itulah sebabnya, banyak gereja yang tidak memakai sebagian dari unsur-unsur ibadah tersebut, bahkan menambahkan unsur-unsur lain di luar ketujuh unsur ibadah Kristen menurut Alkitab ini dalam liturgi ibadah mereka. Baca juga 7 Cara Berdoa Yang Benar Menurut Alkitab Tentu saja unsur-unsur ibadah Kristen ini punya makna teologis yang dalam, bukan hanya upacara ritual semata. Karena itu sangat penting bagi kita untuk memahaminya sehingga kita lebih setia lagi dalam beribadah serta secara khusyuk mengikuti unsur-unsur ibadah tersebut. Di samping itu, juga melakukan tugas pelayanan ibadah dengan lebih baik dan penuh tanggung jawab, manakala unsur-unsur ibadah tersebut dipercayakan kepada kita sebagai pelayannya. Lalu, unsur-unsur ibadah apa sajakah yang termasuk ke dalam 7 unsur ibadah Kristen menurut Alkitab Perjanjian Baru? Berikut daftarnya, secara acak tanpa berurutan. 1. Nyanyian/Puji-pujian Unsur ibadah Kristen menurut Alkitab yang pertama adalah nyanyian/puji-pujian. Rasul Paulus mengajarkan agar puji-pujian atau nyanyian rohani menjadi salah satu hal yang harus ada dalam ibadah gereja Tuhan Efesus 519. Dengan memuji-muji Tuhan berarti kita mengingat segala kebaikan Tuhan yang telah dilakukanNya kepada kita. Kita mengakui berkat-berkat rohani dan berkat-berkat jasmani yang telah kita terima dari Dia. Nyanyian pujian adalah unsur yang cocok di taruh di urutan pertama dalam ibadah Kristen, sekalipun nyanyian ini bisa muncul berkali-kali di antara unsur-unsur ibadah yang lainnya. Sebab adalah hal yang wajar bahwa ketika kita “bertemu” dengan Tuhan dalam ibadah, respons pertama kita adalah memuji dan menyembahNya. Nyanyian ini termasuk dalam bentuk koor atau vokal grup, dan juga nyanyian solo. Tulisan-tulisan rasul Paulus sendiri tampaknya banyak disisipi dengan nyanyian pujian/himne, misalnya Filipi 25-11. Bagi orang Yahudi, nyanyian juga mendapat tempat yang penting dalam ibadah mereka. Salah satu kitab di Alkitab, yakni kitab Mazmur, berisi banyak pujian kepada Tuhan. 2. Doa Unsur ibadah Kristen menurut Alkitab yang kedua adalah doa. Rasul Paulus memerintahkan Timotius untuk menaikkan permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur 1 Timotius 21-2. Karena Timotius adalah gembala jemaat di kota Efesus, maka perintah Paulus ini tentu dilakukan dalam ibadah jemaat yang dipimpin oleh Timotius. Artinya, doa di sini merupakan salah satu unsur dalam ibadah gereja Tuhan. Dari perintah rasul Paulus ini kita ketahui bahwa doa itu terdiri dari tiga unsur Permohonan atau doa pribadi, doa syafaat, dan ucapan syukur. Kita bisa memohonkan kepada Tuhan apa yang menjadi kebutuhan atau kerinduan kita. Kita juga perlu berdoa syafaat untuk kepentingan orang lain, misalnya untuk keluarga dan bangsa kita. Selain itu, kita juga sudah seharusnya menaikkan ucapan syukur kita kepada Tuhan atas kasih setiaNya kepada kita. Doa Kristen bukan hanya permintaan atau permohonan pribadi, tetapi juga syafaat atau ucapan syukur. Baca 7 Alasan Mengapa Doa Penting Bagi Orang Kristen Dalam ibadah orang Yahudi, peran doa sangat penting. Kitab Mazmur berisi banyak doa, bukan hanya doa pribadi, tetapi juga doa bersama dalam ibadah mereka di Bait Suci atau sinagoge. Seperti halnya nyanyian pujian, doa juga dapat muncul berkali-kali dalam ibadah Kristen, di awal, pertengahan, dan akhir ibadah. 3. Pengakuan Iman Unsur ibadah Kristen menurut Alkitab yang ketiga adalah pengakuan iman. Sekalipun tidak secara eksplisit dinyatakan di Alkitab, tampaknya pengakuan iman juga merupakan unsur penting dalam ibadah Kristen. Hal ini nyata dari banyaknya kutipan Alkitab yang berisi pengakuan iman Kristen. Sebagai contoh adalah Roma 109-10. Pengakuan iman Kristen tertua, terpendek, dan terpenting adalah Yesus adalah Tuhan. Pengakuan iman ini muncul untuk melawan “pengakuan iman” orang Romawi saat itu, Kaisar adalah Tuhan. Orang Romawi yang mengkultuskan para kaisar, yang dianggap sebagi dewa atau Tuhan, semakin lama semakin mengancam iman Kristen. Karena itu, orang Kristen pada masa itu semakin intens melakukan “perlawanan” terhadap “serbuan” doktrin Romawi tersebut dengan cara memproklamirkan pengakuan iman mereka secara terus-menerus, termasuk dalam ibadah mereka. Memang, pengakuan iman yang lebih sistematis dan lengkap baru terjadi pada abad-abad setelah zaman gereja Perjanjiam Baru, namun bentuk sederhana dari pengakuan iman tersebut telah muncul di Alkitab. Pengakuan iman itu adalah rumusan doktrin Kristen yang diakui oleh umat. Hal ini penting ada dalam setiap liturgi Kristen agar jemaat selalu diingatkan akan apa yang mereka percayai. Dewasa ini sebagian gereja masih membuat pengakuan iman sebagai salah satu unsur ibadah mereka, misalnya Pengakuan Iman Rasuli yang terkenal itu. Sebagian gereja lainnya tidak memiliki liturgi pengakuan iman secara formal, tetapi tampak nyata dari nyanyian pujian, doa, dan kesaksian yang mereka ungkapkan dalam ibadah mereka. Orang Yahudi juga punya pengakuan iman yang sangat terkenal, yang dikenal sebagai Syema Israel Ulangan 64-9, yang selalu dibacakan dalam awal ibadah mereka di sinagoge setiap hari Sabat. Pages 1 2 Tadabur Qs Al Maun 1-7 اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ Terjemah Kemenag 2002 1. Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? 2. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, 3. dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. 4. Maka celakalah orang yang salat, 5. yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, 6. yang berbuat ria, 7. dan enggan memberikan bantuan. Ibadah sering dipahami secara sempit dalam konteks ritual ibadah semata, yakni yang hanya berkaitan dengan Alloh. Padahal ibadah bermakan luas. Ibadah secara umum dibagi 2, yaitu ibadah mahdhoh dan ghoir mahdhoh. Ibadah mahdhoh bisa dimaknai sebagai ibadah individual atau ritual yakni yang semata-mata menjadi urusan makhluk dengan Alloh. Ibadah ini menyangkut fardhu ain kewajiban Individual Sedangkan, ibadah ghoir mahdhoh dapata dimaknai sebagai ibadah yang melibatkan pihak lain. Ini merupakan ibadah social atau fardu kifayah. Seperti menjaga lingkungan hidup, membangun fasilitas umum, mengurusi fakir-miskin dsb. Qs Al Maun menjelaskan bahwa ibadah ritual seperti sholat, dzikir dan do’a haruslah berimplikasi social. Mereka yang tidak mengaktualisasikan ibadah ritualnya, misalnya sholat dalam kehidupan social disebut sebagai pendusta agama. Disitu juga disebutkan bahwa ibadah ritual khususnya Sholat harus berimplikasi pada 1. Mengurusi anak yatim 2. Peduli terhadap fakir miskin 3. Tidak riya dan sombong 4. Berbagi dengan orang lain, sekalipun dengan harta yang dicintai. Bagaimana mengintegrasikan kedua bentuk ibadah diatas ? 1. Niatkan semua perbuatannya untuk beribadah kepada Alloh 2. Lakukan Instrosfeksi diri Muhasabah tentang keberhasilan iabdah ritual dengan ibadah sosialnya 3. Anggaplah setiap tempat dan setiap waktu adalah lading amal kebaikan 4. Biasakan diri untuk memperbanyak amal social secara nyata. Semoga kita termasuk seorang muslim yang bermanfaat bagi sesama karena sebaik-baik umatku kata Rosululloh adalah umat yang paling bermanfaat pada sesamanya. Seorang insan kamil adalah orang yang memberi kemanfaatan pada lingkungan sekitarnya. Semoga kita digolongkan pada golongan Khoiru Ummat, dengan selalu memberikan kemanfaatan bagi sesama. Aamin Wallohu a’lam bi showab Sumber Al Qur’an terjemah kemenag 2002 The Wisdom Al qur’anul karim, Mizan 2013